Kasih Sayang Nabi SAW kepada Manusia Sangat Besar - Kisah Rasulullah dan Sahabat
Kasih Sayang Nabi SAW kepada Manusia Sangat Besar

Kasih Sayang Nabi SAW kepada Manusia Sangat Besar

Share This


 
IMAM Al Ghazali pernah bercerita, dirinya seringkali menemukan panca indera begitu menipunya. Misalnya, satu batang kayu yang terlihat membengkok karena air.

"Tetapi karena saya memiliki akal," kata Imam Al Ghazali," saya yakin tak mungkin air membengkokkan batang kayu itu."Namun Al Ghazali juga berpikir, suatu saat akalnya mungkin salah. Beliau kemudian menemukan, ada cara ketiga untuk tahu, yakni kalbu. Dan kemampuan itu bisa diraih lewat riyadhah atau latihan ruhani.

Karena kita percaya satu hadits yang berbunyi,"Addinu huwal aqlu, la dinu liman la aqlalahagama itu akal, tak ada agama bagi orang yang tak menggunakan akal, maka kita yakin peristiwa Isra Mikraj sangatlah masuk akal. Tetapi menerima dengan akal saja tentu tak cukup.

Kita sebaiknya menghayati peristiwa itu dengan menggunakan riyadhah. Latihan, agar kita bisa merasakan kehangatan cinta seorang Nabi kepada umatnya, yang karenanya, meski ia telah sampai ke Sidratul Muntaha, tempat tak satu pun malaikat mukarrabin bisa mencapainya dan berjumpa Allah Sang Kekasih, tetap kembali turun ke bumi untuk membagikan agama kasih sayang ini.
 
Lihat, betapa besar kasih sayang Nabi, yang manakala Allah menyambutnya dengan "Assalamu alaika ayyuhan Nabi warahmatullahi wabarakatuh," memohonkan agar salam itu bukan hanya untuk diri beliau sendiri, dengan menjawab,"Assalamu alaina wa ala ibaadilahisaalihinsalam untuk hamba-hamba Allah yang salih."

Sepatutnya kita bersalat sebagaimana sabda Nabi, Salatlah kamu seperti kau hendak meninggalkan dunia ini.Yakni salat yang bisa mencelatkan kita ke Sidratul Muntaha, bertemu Allah SWT, sehingga salat kita benar-benar menjadi benteng segala goda dunia. [ ]

MOZAIK

Pages