5 Contoh Perilaku Mulia Rasulullah SAW kepada Non-Muslim - Kisah Rasulullah dan Sahabat
5 Contoh Perilaku Mulia Rasulullah SAW kepada Non-Muslim

5 Contoh Perilaku Mulia Rasulullah SAW kepada Non-Muslim

Share This




Rasulullah SAW berperilaku mulia terhadap non-Muslim

Rasulullah SAW memiliki kemuliaan dari aspek perilaku. Di antara perilaku mulia ini beliau tujukan kepada kalangan non-Muslim.

Perilaku pertama, yaitu sebagaimana hadits Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan dari jalur Aisyah RA:

عن عائشة رضي الله عنها قالت للنبي صلى الله عليه وسلم : هل أتى عليك يوم أشد من يوم أحد ؟ قال:  لقد لقيت من قومك ما لقيت ، وكان أشد ما لقيت منهم يوم العقبة ، إذ عرضت نفسي على ابن عبد ياليل بن عبد كلال ، فلم يجبني إلى ما أردت ، فانطلقت وأنا مهموم على وجهي ، فلم أستفق إلا وأنا بقرن الثعالب ، فرفعت رأسي ، فإذا أنا بسحابة قد أظلتني ، فنظرت فإذا فيها جبريل ، فناداني فقال : إن الله قد سمع قول قومك لك ، وما ردوا عليك ، وقد بعث الله إليك ملك الجبال ، لتأمره بما شئت فيهم ، فناداني ملك الجبال ، فسلم علي ، ثم قال : يا محمد ، فقال : ذلك فيما شئت ، إن شئت أن أطبق عليهم الأخشبين ؟ فقال النبي صلى الله عليه وسلم : بل أرجو أن يخرج الله من أصلابهم من يعبد الله وحده ، لا يشرك به شيئاً

Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai Rasulullah, pernahkah engkau mengalami hari yang lebih buruk dari perang Uhud?"

Rasulullah Saw. menjawab, "Aku pernah menemui kaum yang sangat kejam yang belum pernah aku temui sebelumnya. Yaitu hari di mana aku menemui kaum di kampung Aqabah (Thaif), ketika aku bermaksud menemui Ibnu Abi Yalil bin Abdi Kulal (untuk meminta bantuan dan untuk menyebarkan Islam).

Namun, dia tidak memenuhi permintaanku. Aku pun pulang dalam keadaan wajah yang berdarah (karena perbuatan warga Thaif yang melempari batu). Ketika aku berhenti di Qarnul Tsa’alib, aku melihat awan menaungiku sehingga aku merasa teduh. Lalu, malaikat Jibril memanggilku dan bertanya, "Sesungguhnya Allah telah mendengar hinaan kaummu dan penolakan mereka terhadapmu. Allah telah mengutus malaikat penjaga gunung kepadamu."

Kemudian, malaikat menawarkan kepada Rasulullah SAW apakah beliau mau jika dua gunung yang ada di kota Makkah ditimpakan kepada mereka sebagai pembalasan. Namun, bagaimana jawaban Rasulullah SAW?

Rasulullah menolak tawaran itu. Tidak tebersit sedikitpun di dalam hati beliau niat untuk membalas sikap buruk mereka. Rasulullah justru mendoakan mereka, "Aku berharap mudah-mudahan Allah mengeluarkan dari tulang rusuk mereka (keturunan) yang menyembah Allah Yang Maha Esa dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun."

Kedua, yaitu seperti dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, Al Hakim, Ibnu Hibban, Abu Ya'la, At- Tabrani dan Al-Baihaqi. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari jalur Rabbah bin Rabi':

"Kami bersama Rasulullah SAW dalam sebuah peperangan. Beliau SAW melihat orang-orang berkumpul mengelilingi sesuatu. Lalu beliau mengutus seseorang untuk melihatnya. Beliau berkata, 'Coba lihat mengapa mereka berkumpul?'

Tak lama kemudian orang itu kembali dan berkata, 'Mereka berkumpul menyaksikan mayat seorang wanita yang terbunuh.' Beliau berkata, 'Bukan mereka yang harus dibunuh!' Ketika itu pasukan dipimpin Khalid bin Walid. Rasulullah SAW mengutus seseorang dan bersabda, 'Katakanlah kepada Khalid, janganlah membunuh wanita dan jangan membunuh pegawai/buruh'."

Ketiga, perilaku Rasulullah SAW kepada anak Yahudi yang jatuh sakit. Ini sebagaimana hadits sahih riwayat Bukhari dari Anas bin Malik.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه : كان غلام يهودي يخدم النبي صلى الله عليه وسلم فمرض ، فأتاه النبي صلى الله عليه وسلم يعوده ، فقعد عند رأسه ، فقال له : أسلم . فنظر إلى أبيه وهو عنده ، فقال له : أطع أبا القاسم صلى الله عليه وسلم ، فأسلم ، فخرج النبي صلى الله عليه وسلم وهو يقول : الحمد لله الذي أنقذه من النار

"Seorang anak Yahudi yang biasa melayani Nabi Muhammad SAW menderita sakit. Lalu Nabi SAW membesuknya, kemudian dia duduk di sisi kepalanya. Lalu berkata, 'Masuk Islamlah.' Sang anak memandangi bapaknya yang ada di sisi kepalanya. Maka sang bapak berkata kepadanya, 'Taatilah Abal Qasim SAW.' Maka anak tersebut masuk Islam. Lalu Rasulullah SAW keluar seraya berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari neraka." (HR. Bukhari)

Keempat, dari Abdullâh bin Amr RA, dia berkata, "Nabi Muhammad SAW bersabda: 

عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : من قتل نفسا معاهدا لم يرح رائحة الجنة ، وإن ريحها ليوجد من مسيرة أربعين عاما 

'Siapa yang membunuh orang kafir mu'ahad, (maka) ia tidak akan mencium bau surga, padahal baunya didapati dari jarak perjalanan empat puluh tahun.” (HR Bukhari)

Kelima, Rasulullah SAW berpesan kepada para panglima perangnya agar bertakwa dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah termasuk dalam peperangan. Salah satunya adalah tidak membunuh anak-anak.

Dari Buraidah, dia berkata, "Rasulullah SAW mewasiatkan kepada panglima perang atau pasukan, yang pertama agar ia dan pasukannya bertakwa kepada Allah. Di antara yang beliau katakan adalah "…jangan kalian membunuh anak-anak…" (HR Muslim, 1731).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, "Jangan kalian membunuh orang tua yang sudah sepuh, anak-anak, dan wanita…" (HR. Abu Dawud, Ibnu Abi Syaibah, dan Al-Baihaqi)

 

Sumber: saaid

KHAZANAH REPUBLIKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages