Ketika Nabi SAW Bercanda - Kisah Rasulullah dan Sahabat
Ketika Nabi SAW Bercanda

Ketika Nabi SAW Bercanda

Share This


Kalau membayangkan seseorang yang dikenalnya, hampir setiap orang bisa langsung mencintainya. Seperti orang yang membangkitkan kebahagiaan di hati.

Kira-kira orang macam apa seperti itu? Tentu saja ini adalah orang yang secara fisik memang enak dipandang dan perilakunya menyengangkan, mulia. Ganteng kalau laki-laki, kalau perempuan berarti cantik dan perawakan bagus, dan tingkah lakunya asik untuk bergaul.

Rasulullah SAW adalah orang yang digambarkan sebagai sosok yang sangat luar biasa, sehingga siapa saja yang mengenal beliau akan jatuh cinta kepadanya. Banyak ulama meriwayatkan tentang bagaimana bentuk penampilan fisik beliau yang indah dan semua riwayat tentang Rasulullah SAW menggambar akhlak, tingkah laku yang indah.

Sampai-sampai Allah SWT menegaskan dalam QS Al Qalam ayat 4 yang berarti, "Sungguh engkau (wahai Muhammad) berbudi pekerti (memiliki akhlak) yang agung."

Tetapi kalau membayangkan seseorang semacam itu (seperti Muhammad), yang patut dicintai, tentu tidak bisa membayangkan orang yang terus-menerus serius, tidak pernah tertawa, maka kita dapati bahwa Rasullah SAW juga bercanda.






Suatu kali ada seorang nenek-nenek yang datang kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku amalan-amalan ibadah agar aku bisa masuk surga.”

Rasulullah diam, lalu beliau mengatakan, “Begini, Nek, di surga nanti enggak ada nenek tua seperti engkau. Surga itu berisi orang muda-muda dan cantik semua.”

Sang nenek kaget dan langsung menangis, “Ya Allah, lalu bagaimana nasib saya? Saya ingin masuk surga, tapi saya mengenal engkau Rasulullah sudah terlanjur tua. Saya menyesal tidak mengenalmu sejak muda.”


Dia menangis sampai tak karuan. Baru kemudian Rasulullah mengatakan kepada sang nenek, “Jangan tergesa-gesa menangis dulu, dengar dulu. Nanti itu di surga tidak ada nenek-nenek tua, karena kalau nanti engkau masuk surga, engkau akan kembali menjadi muda lagi seperti remaja yang cantik.”

Neneknya gembira sampai terkekeh. Kalau bukan Rasulullah, pasti sudah dicubit oleh sang nenek.

Jadi bercanda itu boleh, yang tidak boleh adalah mengada-ada. 






Pages